29 Apr 2010

PEJUANG FLYER


Hari ini, pada pukul 11.36 WIT (Waktu Indonesia Bagian Tebet) HP saya bergetar tanda ada SMS masuk. Ternyata dari Bundanya Ufi.

“Ayaaahhh…ada promo rekrut dan join, flyr bulungan udh habis! Mbk thia dan bosses geram krn gk diksh tau..Br tadi diluncurkan tp dh abs. Bunda tlp orfast rawa gk nymbung2..huhu. Iki gek koordnasi ma dl2 kali aj ada yg bs menyelmtkan.. Nek ayah bs ke rawa mau dong..Hiks”

 Saya pun menjawab :
“Wah parah. Y udh tar tak cek kesana”
”Nek ono order 1000 dh yah.. Huhuhu
“Coba orifast terus. Tp ayah tetep jln btr lg”
”Bunda cb terus ki dr td. Msh nut..nut.. terus”

Singkat kata, saya segera bersiap-siap buat keluar kantor. Waktu baru menunjukkan pukul 11.45 alias 15 menit lagi sudah masuk jam istirahat. Tapi masa bodoh lah, pikir saya, toh bentar lagi udah istirahat. Yang penting bisa sampai Rawamangun (RM) secepatnya.

Tak berapa lama dengan menunggangi si kuda besi, saya sudah melaju di jalanan. Eh, baru 10 menit di jalan tiba2 bunyi petir menggelegar, kemudian hujan turun dengan derasnya. Saya yang nggak bawa jas hujan buru-buru cari tempat berteduh. Sekitar 15 menitan saya terdampar di halte bersama bikers dan pejalan kaki yang lain.

15 menit kemudian hujan mulai reda dan tinggal rintik2, maka saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Segeralah si gesit irit digeber habis di jalanan yang mulai banyak dihiasi dengan genangan air.

Malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak *eh kebalik ya?*. Sampai di bawah flyover Salemba arah Pramuka, hujan kembali turun dengan derasnya. Alhasil saya harus berteduh kembali. Sementara itu kondisi jaket dan celana sudah mulai basah oleh hujan. Untungnya hujan kembali reda. Waktu menunjukkan pukul 12.35 tatkala saya melanjutkan perjalanan lagi.

Kali ini perjalanan lancar dan sampai di Ori RM tanpa diganggu hujan. Segera saja saya meluncur ke CS untuk order Flyer Promo dan Flyer Rekrut 94269 dan 94271. Terjadilah berbincangan sbb :

Mbak, saya mau order flyer promo dan rekrut masing2 1000 pcs”
CS :” Maaf Pak, tidak bisa. Disini cuma dibatasi masing-masing 20 lembar untuk setiap konsultan”
” Lho, kenapa Mbak? Di Bulungan sama di Daan Mogot bisa kok, order flyer sekali beli bisa langsung banyak. Bulan lalu saya order orifast 800 biji disini juga bisa kok”
CS:” Itu kondisinya lain Pak. Waktu itu flyer disini sedang banyak, jadi kami bisa fleksibel dalam menerapkan kebijakan. Sekarang tidak.”
Saya berpikir sejenak, kemudian berkata : "Oke saya paham. Sekarang gini. Mbak bilang tiap konsultan dibatasi cuma bisa beli 20 lembar untuk setiap flyer. Nah, sekarang kalo saya menggunakan ID Downline untuk melakukan pembelian dalam jumlah banyak bisa atau tidak?”
CS:” bisa saja Pak, asalkan Bapak bersedia menulis satu per satu dalam COF.”

Saya berpikir lagi. Bagaimana caranya bisa dapat ID Downline2 dalam waktu cepat. AHA ! Print AR ! Itu solusinya! Saya memang cerdas ! *lebay* :-p

Buru-buru saya print AR supaya bisa kembali ke antrian lagi. Setelah AR didapat, saya pun kembali menuju antrian. Tapi…. Wait! Bukankah untuk order harus menggunakan COF? Tapi ntar dulu deh, saya mau coba usaha dulu, sapa tau CSnya berbaik hati mau memproses order tanpa menggunakan COF *devil mode on*

Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak *kali ini bener*, Si CS tidak mau memproses order tanpa menggunakan COF. Itu artinya, saya harus menuliskan satu persatu orderan Flyer di tiap-tiap COF untuk tiap-tiap nomor konsultan. Huaaaaaaaa!

Saya langsung berinisiatif menuju ke tempat pak Satpam, dimana biasanya COF dijual. Tetapi sialnya si Satpam sedang istirahat makan siang sehingga saya belum bisa beli COF. Tapi saya tidak kehilangan akal, langsung saja seorang staf Ori yang sedang kelihatan menganggur saya mintain tolong untuk mengambilkan COF. Untungnyaaaa… si staf mau ! hiahahahaha. Akhirnya diambilkannya satu buku COF sambil berkata :

"Bapak mau berapa lembar?”
"Beli satu buku sekalian deh. Berapa harganya?”
"Tiga rebu”

Hah, tiga ribu? Dalam hati saya berpikir. Bukannya tiap lembar COF biasanya dihargai 100 rupiah, sehingga kalo order satu buku harusnya bayar Rp. 10.000,-? Tapi sudahlah, yang penting COF sudah didapat dan bisa segera diisi.

Jari jemari saya segera bergerak cepat menuliskan kode konsultan dan kode Flyer ke tiap-tiap lembar COF sampai sebanyak 45 lembar (yang semula saya kira sudah ada sebanyak 50 lembar).

Sambil menulis, telinga saya tetap mendengarkan apa yang terjadi di sekeliling. Ada seorang ibu-ibu yang ternyata mau beli COF juga, dan kali ini satpam yang berjaga sudah ada di tempatnya.
“Pak, satu buku harganya berapa?”
“Satu lembar harganya seratus rupiah Bu, jadi satu buku 10.000 rupiah”
(Hiahahahahaha. Saya ketawa di dalam hati. Rejeki memang tidak kemana) :-D

Setelah sedikit pegal menulis sebanyak 45 lembar COF saya bergegas mengantri kembali dan segera menyerahkan COF ke CS in charge

” Mas, ini orderanku.” (Sambil menyerahkan segepok COF)
CS mlongo…. :”Hahhhh!!?? order segini banyak Pak?”
“Iya. Tapi itu orderan barang sejenis kok. Aku pesen flyer.”
CS masih mlongo sambil celingak celinguk ke rekan-rekan disebelahnya :” Inii… berapa banyak Pak?”
Nggak banyak. Cuma 900 lembar masing-masing kode flyer kok. Jadi total 1800."
CS: Lhoo… *Masih mlongo*
A : Lha iya. Tadi kata Mbak disamping sampeyan, aku harus tulis satu per satu. Jadi ya aku bikin kayak gituuu. Berarti sampeyan juga harus input satu per satu. Print satu per satu”
CS:” Mmmm… Gak masalah sih Pak *sambil mengerepekkan tulang jari2 tangannya*… kasih waktu saya 15 menit. *katanya optimis*.
"salut Pak, salut… order flyer segini banyak" *sambil geleng2*

…….

30 menit kemudian, meleset dari waktu yang dijanjikannya – kegiatan ketik mengetik pun selesai. Sambil cengingas cengingis, yang menandakan si CS tersenyum puas, seolah-olah terbebas dari hukuman mengetik dengan menggunakan sistim 2 jari – dia menyebutkan bilangan yang harus saya bayar.

Transaksi di CS selesai. Saya segera meluncur ke lantai dua tempat pengambilan barang. Mudah-mudahan nggak lama, karena jam istirahat kantor sudah selesai dan saya harus segera kembali ke kantor. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.45.

Satu menit… dua menit…. Seperempat jam…. Setengah jam…. Sementara orang-orang sudah datang dan pergi mengambil orderannya, nama saya belum dipanggil-panggil juga. Iseng-iseng saya menengok aktivitas dibalik kaca tempat pengambilan barang. Ternyata seorang staf yang belakangan saya ketahui namanya adalah pak David sedang mengumpulkan flyer-flyer untuk dimasukkan ke nampan2 tempat naruh orderan. Aha, sepertinya itu punya saya! Ya sudah, secara saya sudah lapar, maka saya tinggalkan tempat ini sejenak buat nyari makan diluar.

Jam 15.15 saya kembali lagi ke dalam dan langsung menanyai Pak David apakah order flyer saya sudah bisa diambil.

“Bisa Pak, tapi tunggu dulu ya, saya selesaikan ini dahulu” Kata Pak David sambil memanggil satu per satu nama konsultan.
Ya sudah, sambil bersungut-sungut saya kembali duduk. Gimana enggak, waktu sudah menjelang 15.30 tetapi saya belum juga menyelesaikan urusan di sini. Padahal saya harus segera kembali ke kantor. Gimana kalo bos di kantor tau bahwa saya pergi tanpa pesan? *cieeeh kayak judul lagu dangdut saja*

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba juga. Pak David memanggil nama saya. Saya pun segera menyerahkan segepok kuitansi buat mengambil flyer2 pesanan saya. Terlihat Pak David menarik napas dalam-dalam sebelum memulai memproses berkas-berkas tersebut, seolah-olah dia bakalan memasuki masa-masa tersulit di dalam karirnya bekerja di kantor Ori Rawamangun!

Benar saja.

Lembar pertama selesai, tidak ada masalah.
Lembar kedua selesai, dan tidak terjadi masalah.
Tapiiiii…. Bukankah masih ada 43 nampan dan 43 lembar kuitansi lagi!?
Jika satu lembar kuitansi membutuhkan waktu 1 menit, bukannya Pak David bakalan membutuhkan 45 menit???

Sampai di sepertiga perjalanan alias 15 menit pertama alias di nampan yang ke 15, suara-suara sumbang mulai terdengar di belakang.

“Ini pesan apaan sih kok lama amat?”
“Gue ini jauh2 ke Rawamangun karena pengen cepet loh, eeehhh… nggak taunya sama saja. Malah bisa-bisa bakalan lebih lama…!”
‘Staf yang lain kok nggak ada yang bantuin sih? Kalo yang ngerjain cuman satu orang... ya sampai Maghrib nggak bakal selesai2!”

Tapi ada juga yang simpatik dan berinisiatif mendekati saya sambil mengajak ngobrol.
Si Mbak yang persuasif ini sepertinya levelnya sudah tinggi, karena waktu saya tengok ARnya, angka Group BPnya menunjukkan bilangan dua puluh ribuan.

“Pesen Flyer ya Mas?”
“Iya Mbak.”
“Berapa banyak?”
“seribu delapan ratus.”
“Banyak juga. Saya juga order tadi, tapi kehabisan. Boleh saya beli barang 40 lembar?”
“waduh, maaf Mbak. Ini mau saya distribusikan di jaringan kami. Sebanyak ini saja mungkin masih kurang. Jadi maaf, saya nggak bisa bagi ke orang lain.”
Yaaaah. Sayang banget…”

Sementara itu si Pak David masih berkutat dengan kesibukannya. Nampan dan kuitansi sudah menunjukkan hitungan yang ke 30-an. Suara-suara sumbang di belakang masih saja terdengar. Iseng-iseng saja saya ngomong ke Pak David.

“Pak David, coba deh sampeyan ngomong ke Managernya Rawamangun, lain kali nggak usah dibatasi 20 lembar tiap konsultan. Memang maksudnya baik, supaya banyak konsultan yang kebagian flyer. Tapi kalo akhirnya ada orderan banyak kayak gini yang repot kan bapak juga. Harus masukin tiap 20 flyer ke masing-masing nampan, masukin bungkus plastiknya, masukin satu lembar cof, cek masing-masing kuitansi. Belum lagi di CSnya. Harus ngetik atu-atu, continous paper yang kepake juga banyak.
Dibatasi boleh, tapi jangan terlalu kecil jumlahnya. Coba kalo boleh order misalnya 100 lembar per order, pasti tidak akan seribet ini”

Pak David mengangguk-angguk saja, entah mengerti entah tidak karena fokusnya sedang tertuju ke menyelesaikan orderan saya! Hahahahaha

Dan akhirnya…. Jam 16.30 kelar juga. Saya sudah bisa mundur dengan membawa sebanyak 45 nampan berisikan flyer dan pernak-pernik lainnya sambil diikuti oleh banyak sekali pasang mata iri yang mengharap flyer !

Sekitar 20 menitan saya masih harus berkutat menata flyer-flyer ke dalam bungkus plastic, untuk kemudian meninggalkan Ori RM dengan perasan lega, karena mission accomplished !


inilah tumpukan flyer itu...:)

Satu label lagi yang bakal disematkan ke saya oleh istri, yaitu PEJUANG FLYER :-D

16 Apr 2010

Renungkan 3 Hal, Yuk! :)

Hallo readers, ih tiba-tiba timbul ide mau sharing tentang tiga hal dari sekian banyak tips sukses lainnya, yang ternyata merupakan kekuatan sukses menjalankan bisnis Oriflame nih. Terinspirasi dari peristiwa hari ini dan beberapa waktu lalu yang belum sempat aku tuangkan di blog ini. Nah, tiga hal itu adalah:


1.Jangan Pernah Remehkan Kekuatan Pikiran
Alhamdulillah, menjalankan bisnis oriflame bersama bossfamily (yang selanjutnya aku sebut Oriflameboss) ini telah membuatku belajar banyak hal. Dari yang semula aku terlalu merasa nyaman dg pekerjaanku, menikmati gaji kantor tiap bulan, hingga akhirnya aku kenal dengan oriflameboss membuatku sadar bahwa ternyata aku salah berada di zona nyaman. Jadi di oriflameboss aku dididik untuk keluar dari zona nyaman, mendapatkan ilmu yang luar biasa manfaatnya, yaitu pengembangan diri. Di kantor mungkin aku memang dapatkan juga, tapi jauh lebih dahsyat ketika aku berada di oriflameboss. Negatif menjadi positif, malas menjadi giat dan produktif, lemot ide menjadi banyak ide datang, lalu sekarang jadi terpacu untuk aktif ngeblog lagi (yang sudah lama aku tinggalkan), dengan maksud berbagi dengan readers semua. Ya seperti saat ini lah:).Lalu bisa belajar lebih baik mengolah emosi, lebih sabar menghadapi anekaragam karakter orang, hingga bisa belajar leadership yang mungkin di kantor sangat jarang aku dapatkan, secara posisiku di staff bukan boss :). Nah, di Oriflameboss inilah sekarang aku menjadi Boss bagi pekerjaanku. Lalu dapat belajar untuk setting future plan, mempunyai “goal” yang terbaca dan terukur, bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Dan satu kata yang luarbiasa disini adalah SELALU OPTIMIS.

Benar loh readers, menjalankan bisnis oriflame itu musti selalu optimis, eh, mungkin sih disemua bidang pekerjaan ya perlu ada optimis, namun optimis disini bagiku adalah sebuah keyakinan terkuat yang dibarengi dengan doa dan hati senang ketika mengharapkan sesuatu dari apa yang kita kerjakan, lalu usahakan caranya. Aku mengajak readers untuk bisa juga optimis, jangan meremehkan kekuatan pikiran yang readers sudah punya, tinggal kembangkan saja terus, pupuk terus dan lakukan usaha terbaiknya. Nah seperti saat ini, aku merasa bahwa aku selalu optimis dapat mengembangkan bisnis oriflame ini dengan cepat dan pesat. Aku optimis akan banyak ketemu dengan orang-orang yang sevisi dan mau diajak maju bersama di bisnis ini, dan ternyata Allah memberiku, alhamdulillah. Bahkan mereka dengan suka cita datang padaku untuk sukses bersama di oriflameboss. Mungkin para pelaku bisnis seperti di oriflame ini juga mengalami penolakan, dilecehkan, di-underestimate-kan sama prospekan, sering mengalami kekecewaan, dan seabrek hal yang tidak mengenakkan, mungkin? Tapi justru disinilah tempat trainingnya, kebanyakan pelaku bisnis seperti ini justru akan tahan banting, lebih produktif dan cepat sukses. Tinggal bagaimana mengolah emosi dan pikirannya untuk menjadikannya alat sukses. Asalkan memang konsisten tentunya.

Sesuai dengan kata Pak Tung – sang motivator unggulan Indonesia, tentang Syncro Destiny, bahwa apa yang kita hadapi, apa yang kita lakukan, apa yang kita punya sekarang ini merupakan JAWABAN DOA kita sebelumnya. Dan semua itu tidak datang secara tiba-tiba, namun melewati rangkaian proses yang mungkin tidak kita sadari hingga sampailah di suatu TANDA “SIGN” bahwa disitulah sebenarnya doa kita dijawab oleh NYA. Tinggal kita fokus dan niat mengusahakannya saja. Percayalah pada hati kecil kita karena disitulah termasuk kekuatan pikiran kita. Yang penting usahakan saja caranya, biar bagaimanapun, kekuatan pikiran tidak berarti apa-apa tanpa diusahakan caranya asal halal. Misalnya nih, ada donlenku yang cita-citanya bulan ini mau ikutan LC seminar di bulan November nih *lirik para leaderku nih:D*, maka teruslah kalian pikirkan keinginan itu, yakinlah bisa didapat, dan usahakanlah sebaik mungkin, tau bagaimana harus mengusahakannya, dengan ritme seperti apa pula usahanya itu. Sisanya biarlah menjadi urusan Tuhan.


2.Matematika Tuhan

Nah, readers, menurut anda, matematika Tuhan itu seperti apa sih? Sudah penah belajar pelajarannya? Ehehehehe.. Maaf ya bukan aku sok tahu dan sok alim nih yaaa....karena aku sangat merasakan sekali bahwa kita menjalankan bisnis oriflame ini pasti karena keinginan kita untuk punya duit banyak dan kesenangan-kesenangan yang lain kan? Ya sama lah seperti kita kerja yang bukan oriflame an, pasti juga karena ingin mendapatkan hasil untuk tujuan apapun, tentunya sesuai dengan tujuan kita masing-masing, ya kan? Lalu jika duit dan kesenangan itu sudah didapat, apa yang sebaiknya musti kita lakukan? Apakah segera menghabiskannya? Menabungnya? Macem-macem ya jawaban readers. Nah, ternyata oh ternyata, apa yang kita dapatkan itu, baik materi atau kebahagiaan, tersimpan sebuah pesan dari pencipta kita bahwa didalam bagiannya itu terdapat harta dan kebahagiaan orang lain juga. Inilah yang kita sebut amal.

Aku yakin sih, readers pasti sudah melakukannya. Baik di agama manapun, pasti diajarkan untuk beramal, berbagi dengan orang lain dari apa yang sudah kita dapatkan. Nah, disini matematika Tuhan berlaku. 1 + 1 bukan lagi = 2, tapi 1 + 1 = banyaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk lagi yang akan kita dapatkan, baik lahiriah maupun batiniah. Nah, secara di bisnis oriflame ini pun kita bisa menikmati materinya, maka jangan lupa untuk kita nafkahkan sebagiannya untuk orang lain yang membutuhkan. Kalaupun belum dalam bentuk materi, setidaknya kita bisa bagi kebahagiaan kita untuk menolong prospekan kita menjadi tahu dan paham benar untuk menjalankan bisnis kita, sampai dia sukses, dan seterusnya. Itu namanya berbagi ilmu dan bimbingan ya…

Yah, seperti saat ini pula, aku tersirat pemikiran, kenapa hari ini aku diberi kesenangan sama Allah, ada saja orang yang ngasih rejeki dan ada saja orang yang mau diajari oriflameboss sama aku. Aku tidak payah-payah mencari, eh datang sendiri, subhanallah. Lalu aku coba ingat-ingat lagi apa yang sudah aku lakukan sebelumnya. Hm…..mungkin apa karena “itu” ya? *maaf tidak bisa aku ceritakan takut takabur* :D. Nah, jadi jangan pernah perhitungan sama Tuhan, karena Dia tidak akan pernah perhitungan memberi nikmatNYA kepada kita. Setiap kita “memberiNYA” pasti Dia akan mengganti lebih banyak kepada kita, yakin saja tentang hal ini. Cocok sekali ketika kita menjalankan bisnis ini, supaya langkah kita mudah, maka mudahkanlah dan bantulah kesulitan orang lain meski sekecil apapun kontribusi kita terhadapnya. Insyaallah saling mengingatkan ya :).


3.Lisan yang Dijaga = Kepercayaan

Nah, ini kurasa pas banget buat readers yang melakukan bisnis ini, kenapa? Karena bisnis ini erat sekali dengan berkomunikasi dengan orang lain, orang banyak. Yah, memang sih, gak hanya oriflaman aja kali yaaa…..disemua hal yang namanya kepercayaan itu yang dijaga adalah lisannya yaa….:)

Mengapa aku mengungkit hal ini, karena ternyata, apa yg kita katakan ketika kita berbicara tentang oriflameboss itu akan ditangkap oleh lawan bicara kita, terutama oleh prospekan kita. Mereka akan menilai kita ini bisa dipercaya apa tidak. Tentu saja lisan yang dijaga ini adalah dijaga dengan perbuatan kita yaaa. Kalau memang tujuan kita ingin memberitahu kepada prospekan tentang manfaat menjalankan bisnis ini, maka ya kitanya sendiri musti tunjukkan apa manfaat yang kita rasakan terhadapnya, bukan hanya sekedar bicara manfaat namun contoh real apa manfaat yg dirasakan kita tidak bisa kita tunjukkan. Nah yang terang lagi jika ada janji dengan prospekan untuk menjelaskan system….ehhh tauk-tauk hujan deras mengguyur, padahal si calon prospekan ini jauh dari kita, sementara kita sudah berjanji akan datang tepat waktu kesana. Nah, apakah lalu kita menunda janji atau bahkan membatalkan janji dengan alasan hujan deras niiihhh…apa gak bisa pakai mantol kalau mengendarai motor, apa gak bisa pakai payung kalau jalan, apa gak bisa naik angkot, yah paling-paling celananya basah-basah dikit lah, atau naik taksi aja klo emang blom punya CRVnya……heheee…..*ups jadi ngalntur nih:D* Yah intinya sih usahakan menepati janjinya itu lah ya…Karena disitulah kepercayaan kita dipegang.

Lalu jika menjanjikan akan follow up prospekan, ya sebisa mungkin usahakan segera di follow up kan ya. Jangan sampai basi malah kabur deh tuh prospekan. Mau ngajari getting started sama member baru, ya usahakan juga segera dilaksanakan, lalu cek dan recheck kesulitan-kesulitan mereka. Pastikan mereka paham dengan bisnis ini.

Nah apalagi jika leaders terhadap donlen-donlennya nih, pasti leaders akan memberikan banyak arahan dan instruksi kepada para donlennya untuk ini dan itu. Nah ketika seorang leader telah menjanjikan sesuatu terhadap donlennya, misal meeting nih, atau mau bantuin presentasi donlennya lah, tauk-tauk di hari H nya, ditunggu-tunggu tidak datang juga, setelah dicek, eh ternyata malah ada dimana gitu. Parahnya lagi, karena lupa kalau ada janji itu….huhuuuhu…males banget kan klo gitu sebagai donlennya. Mbok ya di reminder di HP, ato kalau HP nya gak muat, direminder di Microsoft outlook, atau klo gak ada lagi, di reminder di BBnya lah, atau, di reminder di mana deh ya yang pasti selalu bisa mengingatkan kita, ada bunyi-bunyi ato pop up-nya gitu lah, karena kan kalau di agenda, biasanya tetap aja suka miss. Nah, intinya apa sih? Ya sebisa mungkin kita ini jelas dan fokus sama ucapan kita. Tepati, jaga lisan kita, karena dari situlah kepercayaan orang terhadap kita ada.

Wah lumayan panjang juga ya sharingnya, hihii...mumpung ingat jadi langsung dituangkan nih. Okay deh, semoga readers bisa ambil manfaatnya ya, yang gak baik ya udah buang ajah....hihiii...

GO SM! ^_^

*gambar dr istockphoto*

8 Apr 2010

April Brush Kit GRATISS....!!!

Yessss.....Oriflame benar-benar membantu para konsultannya untuk cepat naik level dan berpenghasilan luar biasa yaa......nah seperti bulan ini April 2010 ini, Oriflame kasih lagi promo heboh yang bisa dimanfaatkan semua konsultannya untuk lebih cepat berkarir disini.

Anda pun bisa juga menikmati promo ini, dengan bergabung bersama kami di Boss Family, selama bulan April ini, karena apa???........ada hadiah seharga Rp.329.000 yang akan diberikan secara  GRATISSS dari Oriflame buat kita semua yang bisa order sejumlah 75 BP sampai tgl 30 April ini (note: 1 bp = 5000rp). Nih dia bendanyaaaaa......!!















So, jangan lewatkan kesempatan hebat ini, bergabunglah bersama kami sekarang juga!!! Ajak semua teman dan sodara Anda untuk bergabung juga.....di bisnis ini kita bisa tampil luar biasa, dapat duit juta-juta, dan bersenang-senang...

6 Apr 2010

Penolakan Yang Berbuah Kesuksesan

Anda pernah ditolak?

Saya yakin, sepintar apapun anda, seberuntung apapun nasib anda, yang namanya penolakan pasti pernah anda alami.

Contohnya saat nembak cewek. Cewek yang anda incar adalah cewek yang sangat anda idam-idamkan dan anda sangat optimis bakalan menjadikannya pacar anda. Tetapi nyatanya, dia tidak menerima anda. 

Kemudian saat melamar pekerjaan. Anda sudah yakin bahwa anda masuk kualifikasi yang dibutuhkan. Tetapi setelah melalui serangkaian tes, anda gagal.

Contoh lainnya adalah jika anda seorang marketing Kartu Kredit. Anda sudah yakin kartu kredit yang anda jual sangat bonafid dan terpercaya dari sebuah perusahaan besar yang sudah eksis puluhan tahun. Nyatanya anda menghadapi banyak penolakan dalam memasarkannya 

Nah, apakah penolakan-penolakan itu lantas membuat anda hancur?

Saya akan mengajak anda untuk melihat rumput dan alang-alang. Rumput dan alang-alang mudah tumbuh dimana-mana, baik di halaman kita, di lapangan yang luas, di sawah, kebun, dimana saja asal ada media tanah yang cukup. Kadang jika sudah tumbuh terlalu banyak, rumput dan alang-alang ini terasa mengganggu pemandangan. Taman kita akan tidak sedap dipandang jika terlalu banyak alang-alang. Yang perlu kita lakukan adalah membabatnya supaya rapi. Namun meskipun sudah dibabat berkali-kali, dia akan selalu tumbuh dan tumbuh terus tidak peduli berapa ratus kali kita membabatnya.

Artinya apa?

Sebagaimana falsafah rumput dan alang-alang yang terus tumbuh walau dibabat berkali-kali, dalam hidup pun kita harus selalu mencoba dan terus mencoba. Berusaha dan terus berusaha, dibarengi dengan berdoa tentunya. Ingat, resiko gagal atau terbabat selalu ada. Tidak selamanya perjalanan kita untuk mewujudkan keinginan itu selalu berjalan di jalur bebas hambatan. Anda pasti akan menemui jalan terjal dan berliku. Namun dengan semangat pantang menyerah dan tidak akan pernah berhenti untuk berusaha maka anda akan mendapatkan pencapaian yang bahkan mungkin tidak pernah anda bayangkan sebelumnya

Jika anda ditolak cewek meski anda sudah optimis, anda harus mengevaluasi diri anda mengapa anda bisa ditolak. Mungkin timingnya yang belum tepat, mungkin anda terlalu kepedean, mungkin sebenarnya ia hanya ingin jadi teman anda. Setelah itu silakan mencoba lagi dan lagi sampai benar-benar menemukan yang tepat untuk anda.

Jika anda gagal berkali-kali di tes pekerjaan, saatnya anda harus mengevaluasi mengapa gagal melulu. Mungkin hasil psikotes anda tidak match dengan jenis pekerjaan yang anda inginkan, mungkin anda nego gaji terlalu tinggi, mungkin pelamar yang lain mempunyai kualifikasi yang lebih baik dari anda. Silakan mencoba lagi sampai benar-benar menemukan yang ’pas’ untuk anda.

Jika jualan kartu kredit anda selalu gagal, mungkin segmentasi anda masih salah. Misalnya anda hanya memasarkannya ke mall-mall dan menawarkan ke siapa saja yang lewat. Cobalah cari segmen pasar yang sesuai dan lebih mengerucut, misalnya lebih fokus ke kalangan eksekutif, pengusaha, dan orang-orang kantoran.

Demikian juga di bisnis Oriflame ini. Tidak sekali dua kali kami mengalami penolakan. Dari penolakan secara halus sampai yang kasar. Tetapi dari sekian banyak penolakan itu kami belajar sesuatu, sehingga kami akhirnya bisa membalikkan penolakan menjadi penerimaan.

Seperti rumput dan alang-alang kami tidak pernah berhenti untuk tumbuh. Kami selalu mencoba dan terus mencoba, tentunya setelah belajar dan berkaca dari penolakan-penolakan yang ada. Dengan diiringi doa, niscaya usaha kami secara konsisten akan membuahkan hasil. 

Jangan khawatir, bisnis ini masih terus berkembang dan berprospek sangat cerah. Jika ada anggapan bahwa bisnis ini sudah jenuh karena sudah terlalu banyak yang kenal dengan Oriflame, sebaiknya anda cari dulu statistiknya dengan baik dan seksama. Di sebuah situs dikatakan bahwa pelaku direct selling/MLM di Indonesia baik yang pasif maupun yang aktif ada sekitar 4 juta orang. Nah, bandingkan dengan penduduk Indonesia yang ada berapa ratus jutaaaaaaa!

Terus dari angka 4 juta itu kan ada yang aktif dan pasif. Jika menggunakan rasio 30 : 70, yang benar-benar aktif paling hanyalah 1 hingga 1.5 jutaan. Nah, kalau dikerucutkan lagi ke pelaku oriflame, paling-paling hanyalah sekian ratus ribu konsultan aktif.

Intinya apa??

Pangsa pasar untuk menjadi pelaku Oriflame masih masih masih sangaaaaat terbuka lebaar di Indonesia yang punya penduduk lebih dari 250 juta ! Bayangkan saja, sekian ratus ribu konsultan berbanding dengan sekian ratus juta penduduk Indonesia. Jika orang pertama menolak, orang kedua menolak, orang ketiga menolak, bisa jadi orang keempat bakalan join, orang kelima bakalan join, demikian seterusnya. Penolakan-penolakan bisa menjadikan anda pintar, penolakan-penolakan bakalan menjadikan diri anda makin dewasa, dan akhirnya penolakan-penolakan bakalan menjadikan anda sukses luarbiasa. Sekali lagi, itu semua tergantung bagaimana cara anda menyikapi penolakan itu.

Makanya, selalu konsisten.
Jangan pernah berhenti.
Anda boleh berhenti, hanya sebagai persiapan untuk melompat yang lebih jauh lagi.


Sering ditolak tetapi jaringan terus bertambah pesat sebagaimana tumbuhnya rumput dan alang-alang?


Hanya di Oriflame dan BOSS Family yang bisa begini!

1 Apr 2010

Resiko, Antara Kegagalan dan Keberhasilan

Waktu membuka kembali tulisan-tulisan lama di multiply saya, saya menemukan sebuah tulisan pendek yang saya pikir akan tetap relevan untuk dibaca-baca kembali, khususnya untuk mereka yang berkecimpung di dunia bisnis. Tulisan lama yang dimuat pada tanggal 8 Juni 2005, dan disitu ada comment dari seorang wanita yang ternyata 2 tahun setelahnya bersanding dengan saya duduk di pelaminan :-D
Selamat menikmati.

--------

Sekitar 100 tahun lalu, seorang dokter tua dari desa pergi ke kota. Setelah mengikatkan kudanya dan masuk ke dalam sebuah toko obat, dia mulai berbicara dengan pegawai muda toko obat itu. Dokter tua itu mencoba menjual sesuatu kepada pemuda itu. Beberapa saat kemudian dokter itu keluar menuju keretanya dan kembali dengan membawa sebuah ketel kuno dan sebuah gayung kayu besar.

Ditunjukkannya ketel tua itu kepada pemuda tersebut yang kemudian memeriksanya. Dimasukkan tangannya ke dalam saku untuk mengambil uang $ 500 - seluruh simpanannya. Uang itu diberikannya kepada dokter itu yang lalu menyerahkan secarik kertas yang memuat sebuah resep rahasia. Kata-kata dalam lembaran kertas itu sebenarnya harta-karun yang besar, yang saat itu tidak disadari baik oleh dokter dan pemuda itu. Dokter tua senang dapat menjual ketel beserta isinya dengan harga $ 500. Sementara pemuda itu mengambil kesempatan besar dengan mempertaruhkan seluruh simpanannya untuk mendapatkan sebuah ketel tua dan secarik kertas belaka...

Pemuda itu sadar bahwa apa yang baru saja dibelinya itu tidak lain adalah sebuah gagasan besar. Kisah ini selanjutnya telah menjadi sejarah besar karena pegawai toko itu yang ternyata bernama Asa Candler - berhasil mengubah ketel tua dan secarik kertas kecil itu memiliki peran besar mengenalkan Coca Cola ke seluruh dunia. (shared by : Fentje Merpati)

Moral of the story?

Banyak orang yang tidak memiliki kemampuan dan keberanian untuk bermain dengan resiko, karena resiko selalu menakutkan mengingat ia menawarkan seribu satu kemungkinan, seribu satu ketidakpastian, dan seribu satu kegagalan. Tapi dibalik kemungkinan akan ketidakpastian dan kegagalan, resiko juga menawarkan peluang. Peluang ini bisa menciptakan sebuah harapan dan sebuah keberhasilan akan kemenangan.

Hidup memang penuh dengan resiko, tetapi tidak ada alasan bagi kita untuk takut dengan resiko. Resiko memang riskan dan berpeluang memberikan kegagalan, tetapi tanpa pernah mencoba, alias bermain dengan resiko, kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan berhasil.

So, face it !

Jadilah orang yang berhasil karena tidak pernah takut untuk mencoba. Dari mencoba kita mendapatkan pengalaman. Dari pengalaman kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Jika kita menjadi lebih baik, Insya Allah, kesempatan kita untuk mengubah resiko menjadi sebuah keberhasilan akan semakin besar

Amin..